7 Kesalahan Fatal Saat Cetak Skripsi yang Sering Terjadi – Nomor 4 Bikin Gagal Sidang!
- jasoprint
- 2 days ago
- 4 min read
Mencetak skripsi mungkin terdengar seperti langkah terakhir yang mudah. Namun, banyak mahasiswa terjebak dalam kesalahan fatal yang justru bisa menghambat kelulusan. Cetak skripsi bukan hanya soal printer dan kertas—ini tentang menyajikan hasil kerja kerasmu selama bertahun-tahun dalam bentuk terbaik.
Dalam artikel ini, kita akan bahas 7 kesalahan yang sering terjadi saat mencetak skripsi, termasuk satu kesalahan yang bisa membuatmu gagal sidang! Jangan sampai kerja kerasmu sia-sia hanya karena detail kecil yang terlewat.
Kenapa Cetak Skripsi Itu Penting?
Skripsi bukan sekadar tugas akhir. Ini adalah representasi akademik dan profesionalmu. Bahkan jika isi skripsimu luar biasa, kesalahan dalam pencetakan bisa memberikan kesan buruk kepada dosen penguji.
Apa yang Dicari Penguji dari Skripsi Cetak?
Kerapian dan struktur: Margin, spasi, dan format harus sesuai pedoman.
Kualitas cetakan dan jilid: Hal teknis ini bisa menunjukkan dedikasi.
Konsistensi dan tata bahasa: Salah ketik atau formatting bisa jadi nilai minus.
Mari kita bahas satu per satu kesalahan yang sering terjadi agar kamu bisa menghindarinya.
1. Salah Mengatur Margin dan Spasi
Kesalahan Paling Umum: Mengabaikan Pedoman Kampus
Setiap kampus biasanya punya panduan teknis penulisan skripsi, termasuk margin kiri-kanan, spasi antar baris, dan jenis font. Sayangnya, banyak mahasiswa tidak membacanya dengan seksama.
Contoh kesalahan fatal:
Margin kiri seharusnya 4 cm, tapi hanya diatur 3 cm.
Spasi baris ganda (double spacing) diabaikan, pakai 1.5 spacing.
Solusi:
Unduh dan baca panduan penulisan skripsi resmi dari kampus.
Gunakan fitur “ruler” dan “paragraph spacing” di Word untuk pengaturan yang tepat.
2. Salah Format Halaman Judul dan Lembar Pengesahan
Jangan Sepelekan Tampilan Depan Skripsi
Halaman judul dan lembar pengesahan sering diabaikan, padahal ini adalah halaman yang paling pertama dilihat. Salah ketik nama dosen pembimbing saja bisa jadi bumerang.
Kesalahan umum:
Penulisan nama universitas salah kapital.
Salah tahun akademik.
Salah urutan jabatan dosen pembimbing.
Solusi:
Cek ulang penulisan nama dan gelar dosen (jangan mengandalkan ingatan!).
Minta file contoh dari kakak tingkat atau bagian akademik.
3. Menggunakan Kertas dan Tinta Berkualitas Rendah
Jangan Korbankan Kualitas untuk Hemat Biaya
Beberapa mahasiswa tergoda untuk mencetak skripsi di tempat termurah tanpa mempertimbangkan kualitas hasil cetak. Hasilnya? Tinta luntur, teks buram, dan kertas tipis yang gampang robek.
Risiko besar:Skripsi bisa ditolak saat diserahkan ke bagian administrasi atau dosen penguji.
Solusi:
Gunakan kertas HVS minimal 80 gsm.
Pastikan printer laser atau tinta kualitas tinggi digunakan.
Tanyakan ke percetakan apakah mereka punya pengalaman mencetak skripsi kampusmu.
4. SALAH URUTAN HALAMAN – Bisa GAGAL SIDANG!
Ini Kesalahan yang Bisa Fatal!
Bayangkan saat sidang, dosen membuka halaman Daftar Isi lalu menemukan halaman-halaman yang tidak sesuai urutan. Ini bisa langsung memengaruhi penilaian. Bahkan beberapa kampus menolak skripsi dengan kesalahan ini.
Kesalahan teknis tapi berdampak besar:
Daftar isi tak sesuai dengan nomor halaman sesungguhnya.
Halaman bab lompat-lompat atau ada yang tertukar.
Tidak menggunakan fitur heading & table of contents otomatis.
Solusi:
Gunakan fitur "Insert Table of Contents" di Word untuk membuat daftar isi otomatis.
Update daftar isi setiap selesai editing.
Periksa satu per satu halaman setelah proses cetak dummy.
5. Tidak Melakukan Proofreading Sebelum Cetak
Typo di Skripsi? Dosa Besar!
Satu huruf yang salah bisa membuat arti berubah total. Dosen pembimbing atau penguji sangat sensitif terhadap typo, terutama jika muncul di bagian penting seperti bab pendahuluan atau kesimpulan.
Jenis kesalahan:
Typo biasa (seperti “tidk” alih-alih “tidak”).
Salah penulisan istilah akademik atau bahasa asing.
Kalimat tidak efektif dan tidak logis.
Solusi:
Baca ulang skripsi secara menyeluruh.
Minta teman atau kakak tingkat membaca sebagai second opinion.
Gunakan tools seperti Grammarly atau Microsoft Editor.
6. Jilid Tidak Sesuai Ketentuan
Cover Jelek = Kesan Pertama Buruk
Bayangkan jika jilid skripsimu tampak lusuh atau salah warna. Beberapa kampus bahkan menentukan warna cover tergantung fakultas, dan bisa menolak skripsi yang tidak sesuai.
Kesalahan umum:
Warna jilid salah (misalnya seharusnya biru tua, tapi pakai hitam).
Font di cover tidak center.
Teks terlalu kecil atau terlalu besar.
Solusi:
Tanyakan ke pihak fakultas atau lihat contoh skripsi di perpustakaan.
Gunakan jasa jilid yang memang biasa menangani skripsi universitasmu.
7. Tidak Melakukan Cetak Dummy Terlebih Dahulu
Jangan Cetak Final Tanpa Cek Dummy
Satu kesalahan kecil bisa terlihat sepele di layar, tapi sangat jelas saat dicetak. Itulah kenapa kamu harus selalu mencetak dummy terlebih dahulu—salinan untuk dicek sebelum final print.
Kesalahan yang bisa dicegah dengan dummy:
Teks terpotong di bagian bawah atau kanan halaman.
Nomor halaman tidak muncul di beberapa bagian.
Gambar atau tabel tidak tampil sempurna.
Solusi:
Cetak 1 eksemplar dummy untuk dicek olehmu dan pembimbing.
Tandai bagian yang perlu direvisi sebelum cetak final.
Simpan file final dalam format PDF untuk menghindari perubahan layout saat dicetak.
Tips Tambahan: Persiapan Akhir Sebelum Sidang
Checklist Sebelum Cetak Skripsi Final:
✅ Format sesuai panduan kampus✅ Penulisan rapi tanpa typo✅ Nomor halaman konsisten✅ Cover dan jilid sesuai fakultas✅ Dummy sudah dicek oleh diri sendiri dan pembimbing✅ File disimpan dalam format PDF dan Word✅ Sertakan lampiran/lampiran CD jika diminta
Penutup: Jangan Sampai Kerja Kerasmu Sia-Sia!
Mencetak skripsi adalah tahap krusial yang sering dianggap sepele. Padahal, ini bisa menentukan kesan akhir dari hasil kerja kerasmu selama bertahun-tahun kuliah. Jangan sampai kamu melakukan 7 kesalahan fatal di atas—terutama nomor 4, yang bisa bikin kamu gagal sidang!
Luangkan waktu untuk mengecek ulang setiap detail, pilih tempat cetak terpercaya, dan pastikan semuanya sesuai dengan standar kampusmu. Kamu sudah sejauh ini, jangan biarkan hal teknis merusak segalanya.
FAQ tentang Cetak Skripsi
Q: Apakah harus mencetak skripsi dalam warna?A: Umumnya, teks utama cukup hitam-putih. Namun, gambar atau grafik bisa perlu dicetak berwarna, tergantung kebutuhan.
Q: Berapa eksemplar skripsi yang harus dicetak?A: Tergantung kampus dan fakultas, biasanya antara 2-4 eksemplar (untuk perpustakaan, dosen pembimbing, penguji, dan pribadi).
Q: Apakah boleh menggunakan kertas selain HVS 80 gsm?A: Sebaiknya ikuti standar yang umum atau ditentukan fakultas. Kertas terlalu tipis mudah rusak, terlalu tebal sulit dijilid.
Ingin hasil cetak skripsi yang rapi, cepat, dan sesuai standar kampus?Pilih tempat cetak yang berpengalaman dan terpercaya, atau gunakan jasa cetak skripsi online seperti Printly Fast Jakarta!
Jika kamu butuh template skripsi Word yang sudah siap format, atau checklist cetak skripsi PDF, tinggalkan komentar di bawah. Semoga sukses menuju sidang akhir, ya
Jasa di Percetakan Printly Fast:
Comments